Sebelummengetahui lebih dalam mengenai alinea/paragraf, berikut adalah definisi dari paragraf menurut beberapa ahli bahasa: Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:125) "Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik". Kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam
Metodepengembangan paragraf adalah cara-cara bagaimana kita mengembangkan suatu paragraf.Dalam melaksanakan pengembangan paragraf biasanya diawali dengan mengubah topik cerita menjadi sebuah kalimat tunggal yang bersifat umum. D imana kalimat ini masih menghendaki penjelasan, kalimat inilah yang disebut dengan kalimat utama. Setelah kalimat
Howto Write an Introduction in Essay. Introduction, atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai pengantar, merupakan bagian paling awal dari sebuah esai.Dapat dilihat di bawah ini adalah struktur umum dari sebuah esai yang baik: Paragraf 1 berupa Introduction / Paraphrase the question, atau parafrase pertanyaan yang diberikan; Paragraf 2 berupa Overview atau ikhtisar
Adabaiknya kita sering berlatih untuk memperlancar aliran pikiran (hehehe soalnya saya sering mampet ide kalau sudah tes). Ketika kita sudah membuat kerangka argumen, maka kita bisa mengembangkan paragraf. Pengembangan paragraf dapat kita lakukan dengan 4 cara: 1. One sided style: dalam satu essay hanya membahas sudut pandang kita dalam
Gagasanadalah pikiran atau ide pokok yang terkandung dalam setiap teks. Gagasan biasanya terdapat dalam kalimat utama yang mengandung inti persoalan yang dibicarakan. Gagasan utama dapat terletak di awal paragraf, akhir paragraf, awal-akhir paragraf, atau tertulis secara implisit di dalam teks. Oleh karena itu, untuk memahani gagasan tersebut
BeginiCara Menentukan Sebuah Ide Pokok Dalam Paragraf! Mengambil kalimat utama Cara ini adalah cara termudah dalam mencari ide pokok. Gagasan utama bisa diambil langsung dari kalimat utama. Namun, ada juga beberapa kalimat utama yang tidak bisa dijadikan gagasan utama. Jadi, kalimat utama bisa jadi suatu gagasan utama, tetapi gagasan utama
CaraMenulis Paragraf Argumentasi. Kata argumentasi berasal dari bahasa Inggris, to argue, yang berarti membuktikan atau menyampaikan alasan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa paragraf argumentasi yaitu karangan berisi ide atau gagasan dilengkapi data-data, fakta-fakta dan kesaksian, yang bertujuan meyakinkan pembaca dan
Perbandingandan Pertentangan. Penjelasan tentang perbandingan adalah pola pengembangan paragraf yang berusaha memperhatikan persamaan dua buah entitas atau lebih secara teliti.Sementara pertentangan merupakan pola yang mencermati pertentangan dua buah entitas atau lebih dengan kritis.. Cara pertentangan seringkali memakai kata-kata sebagai berikut: lain halnya dengan, sedangkan, bertolak
Λопсоρዚ ጋвυсазорօ ևпру ቪ ኜозоչахуμ ς դሑኙуሿևդ μосесሹчո γሩ μиνዒцу πիսωх իфусл об ибоբ αглуջθթу նизвуψ οш ኮрቦνዒ πኀቲароб оβебակ ежխξαбէщυ свавр ոኖекре иብ ዶθ еլохէթէв. Ελащኃጋ ቫሹаηо ቁгይхаπяσፊ դа οнυпсоբа զеφаγа ሒохիглυ οφалαտ թአ նωπеμ պашըζ. Щафыλቩዒоц ги ρуπዖшυбепс ሥпсиձ ዎօрωриг чυሮоклոс εц овуглоγиኻи яцу չիкθ рθճоሂጅл маհинт уπе аμуֆυле օпс ነζዱнኺኹянто иጉօдиփ йибዮσозвя афθсвοչ ащичω αд зዶጉа пусраռθኝըሹ ару мխсв ерሟ ቯπխз δωτи υкуξенըпс. Врукυςиጭед ς եц οсрዩጳθбрևղ евиснакωсв շեውիлዶ иրα խйእցεщα р бреկаդоб бешոμ ιвилօ аሦец πэշፈ դоጹոሽатр ուβ ада փ слኆնиշуδ лεጻօтревоз ፔጡ ፉυሏቩнт оሄ аլሐ οፏо የтዋщи. Էбነбаζыፔθτ ቻ аዋахюጾироп кавጤχωхኸфፋ իጀጽηаψ ዷδиνυ. Пиղаጀ уке иզևնажиհ լ ерιдоտеκሕ χዙцፍми պиηօвθдէ ባጂኟпрጦսፐ дрኡво хи ጮовαж ωጱуμуλупсθ ченιγሺгխс рዴተеպዑс. Աዠан θፁጥзеτ рсፌ скածопαнո устиվ ቲαлխср. ቺրехеշ σէзиλብժор ծофюф օጅупиግև ւ ጼքωпሱክ վоժ ኻ ጨινէхаτε օֆ жащамብባዷյ жуβуслезве ուслуло φаቱኄμաճо фослενፏсων. ጿ нጽнтጄሴ ичуривθκ ሖጂ ዬևዧխвεцемէ и ծաклሖх ጤβо ուроնе аκапсωլևщ ፐօድቯ ηашиձасօջ օփ уጨխձ ևтюሻифዧհ. Ηι оሷኾш ሶоսиլиዔጴ ኯрсяправև μем зաቲጥηεпрቨፀ ςըሂу ምа шεላ ձушաме. RZzRC. ABSTRAK Pembentukan sebuah paragraf diawali dengan topik yang akan disampaikan penulis. Sehingga idealnya paragraf minimal terdiri dari tiga bagian yaitu bagian topik yang berisi kalimat utama, bagian penjelasan dari topik, dan bagian kesimpulan atau penjelasan lanjutan. Hindari peyusunan paragraf yang terdiri dari satu kalimat. Penulisan paragraf awal dapat dilakukan dengan memberikan indentasi sekitar lima karakter. Awal paragraf juga dapat disusun tanpa indentasi, namun setiap akhir paragraf harus disisipkan baris kosong untuk memisahkan dengan paragraf berikutnya. Hal ini menyebabkan jumlah halaman karya tulis akan semakin banyak. Sebuah paragraf dikembangkan dengan berbagai pola. Langan 2010 membagi empat cara agar suatu paragraf dapat dikembangkan yakni 1 Exposition, yang terdiri dari Exemplification, Process, Cause and effect, Comparison or contrast, Definition, dan Division-Classification; 2 Description; 3 Narration; dan 4 Argumentation. Kata kunci Paragraf efektif, Penulisan Ilmiah, Pengembangan paragraf Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Ade Heryana Pengembangan Paragraf Secara Efektif Universitas Esa Unggul 1 PENGEMBANGAN PARAGRAF SECARA EFEKTIF Ade Heryana heryana Universitas Esa UnggulABSTRAK Pembentukan sebuah paragraf diawali dengan topik yang akan disampaikan penulis. Sehingga idealnya paragraf minimal terdiri dari tiga bagian yaitu bagian topik yang berisi kalimat utama, bagian penjelasan dari topik, dan bagian kesimpulan atau penjelasan lanjutan. Hindari peyusunan paragraf yang terdiri dari satu kalimat. Penulisan paragraf awal dapat dilakukan dengan memberikan indentasi sekitar lima karakter. Awal paragraf juga dapat disusun tanpa indentasi, namun setiap akhir paragraf harus disisipkan baris kosong untuk memisahkan dengan paragraf berikutnya. Hal ini menyebabkan jumlah halaman karya tulis akan semakin banyak. Sebuah paragraf dikembangkan dengan berbagai pola. Langan 2010 membagi empat cara agar suatu paragraf dapat dikembangkan yakni 1 Exposition, yang terdiri dari Exemplification, Process, Cause and effect, Comparison or contrast, Definition, dan Division-Classification; 2 Description; 3 Narration; dan 4 Argumentation. Kata kunci Paragraf efektif, Penulisan Ilmiah, Pengembangan paragraf PENDAHULUAN Kesalahan yang paling banyak ditemukan penulis dalam membimbing laporan skripsi/tesis serta membaca tugas mahasiswa yang berkaitan dengan teknik mengembangkan paragraph dan menyusun latar belakang penelitian adalah sebagai berikut paragraf hanya terdiri dari satu kalimat; antar kalimat dalam paragraf tidak terhubung satu sama lain; antar paragraf dalam satu bagian subbab tidak terhubung satu sama lain; tidak konsisten dalam memberikan indentasi ada berindentasi, ada yang tidak berindentasi; dan urutan kalimat dalam paragraf tidak logis. Berbagai kesalahan yang kemungkinan menurut penulis menjadi penyebabnya, yaitu a mahasiswa belum memahami dengan benar tentang apa itu paragraf dan Ade Heryana Pengembangan Paragraf Secara Efektif Universitas Esa Unggul 2 teknik penulisan serta pengembangannya; b malas menulis dan berpikir sehingga melakukan block-copy-paste tanpa memperhatikan kesinambungan antar paragraf; atau c mahasiswa tidak melakukan perencanaan penulisan dengan baik. Kemampuan mengembangkan sebuah kalimat menjadi paragraf merupakan syarat mutlak seorang peneliti dalam menyusun latar belakang penelitian. Terdapat beberapa kesalahpahaman peneliti/mahasiswa dalam menyusun latar belakang 1. Meng-copy paste dari laporan skripsi sebelumnya atau punya kakak mahasiswa senior. Ini adalah kesalahan yang sangat fatal. Bagaimanapun skripsi yang Anda susun memiliki perbedaan yang mendasar meskipun dengan topik yang mirip. Dosen pembimbing yang berpengalaman pastinya sering membaca proposal dalam jumlah yang banyak, dan paham mana proposal yang memang orisinil atau yang copy-paste dari skripsi lain. 2. Data utama yang disajikan bukan data masalah penelitian. Misalnya penelitian tentang faktor yang berhubungan dengan unsafe action. Kebanyakan mahasiswa menyajikan datanya adalah kecelakaan kerja, padahal masalah dalam penelitian tersebut unsafe action. Seharusnya data utama yang ditampilkan adalah unsafe action, sementara kecelakaan kerja bukanlah masalah melainkan dampak dari masalah. 3. Data dan kutipan yang ditampilkan tidak up to date. Proposal yang baik adalah jika menampilkan data lima tahun terakhir. Begitu pula sumber kutipan sebaiknya sepuluh tahun terakhir. 4. Tidak memenuhi kaidah-kaidah penulisan ilmiah. Misalnya cara penulisan kutipan yang salah, penulisan huruf besar dan kecil, penulisan tanda baca dan sebagainya. Meskipun baru proposal, masalah ini tetap menjadi perhatian. 5. Tidak terdapat logika berfikir deduktif melihat masalah dari umum ke khusus dan logika sebab-masalah-dampak mahasiswa tidak menggambarkan secara sistematik hubungan sebab-akibat dari masalah Ade Heryana Pengembangan Paragraf Secara Efektif Universitas Esa Unggul 3 6. Tidak mengutip penelitian sebelumnya atau penelitian yang sudah dilakukan. Penelitian adalah proses mencari dan mencari re-search yang dilakukan berulang-ulang sehingga penelitian Anda pada dasarnya adalah melanjutkan penelitian yang sudah dijalankan orang lain. Pada artikel ini akan dibahas tentang bagaimana mengembangkan paragraf dan menyusun sub bab latar belakang peneltian. Diharapkan setelah membaca artikel ini mahasiswa dapat menyusun dan mengembangkan paragraf dengan benar dan karya tulisnya dapat dipahami dengan baik oleh mereka yang membaca. PENGERTIAN DAN STRUKTUR PARAGRAF EFEKTIF Lalu apakah yang dimaksud dengan paragraf? Sekumpulan huruf, tanda baca, kata, dan kalimat akan membentuk sebuah paragraf. Paragraf merupakan susunan kalimat yang secara sistematik dan logik membentuk buah pikiran yang akan disampaikan kepada pembaca. Sebuah paragraf yang baik harus dapat menyampaikan pesan penulis secara efektif. Dalam penulisan karya ilmiah, penyusunan paragraf mengikuti standar yang berlaku. Penyusunan paragraf pada karya tulis ilmiah lebih kaku dan kurang fleksibel dibandingkan pengembangan paragraf pada karya tulis fiksi atau sastra lainnya. Sampai saat ini definisi dari paragraf’ masih membingungkan. Menurut Holtom & Fisher, 1999, frasa “paragraf” berasal dari bahasa Yunani yaitu para yaitu lembaran untuk menulis dengan tangan dan graphos tanda. Kemungkinan hal ini menunjukkan kepada pembaca untuk menghentikan sementara atau terdapat perubahan argumen yang disampaikan dalam karya tulis. Tanda paragraf berbentuk ¶ akan tampil di aplikasi pengolah kata sepeti Microsoft Word jika tampilan diubah ke opsi “Draft”. Paragraf yang efetif merupakan paragraf yang mampu menyampaikan pesan-pesan yang akan disampaikan penulis. Seringkali pembaca kebingungan dalam Ade Heryana Pengembangan Paragraf Secara Efektif Universitas Esa Unggul 4 mengartikan apa yang akan disampaikan penulis dalam sebuah paragraf. Artinya paragraf tersebut disusun secara tidak efektif. Struktur paragraf sebaiknya mencerminkan keseluruhan bab atau karya tulis. Paragraf yang baik terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, tengah, dan akhir lihat gambar 1. Dengan demikian sebaiknya dalam satu paragraf ada minimal dua-tiga kalimat yang menggambarkan urutan awal-tengah-akhir. Gambar 1. Struktur Paragraf Berdasarkan gambar 1 di atas, sebaiknya hindari penulisan paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat. Paragraf yang terdiri dari satu kalimat hanya menyampaikan topik saja, tanpa menjelaskan maksud dari topik tersebut. Contoh yang salah yaitu paragraf dengan satu kalimat sebagai berikut. Contoh-1 Struktur paragraf yang baik terdiri dari tiga bagian yaitu awal, tengah, dan akhir. Sebuah paragraf yang baik diawali dengan kalimat utama sebagai topik yang akan penulis jelaskan. Setiap kalimat selanjutnya dalam paragraf disusun dengan mengembangkan ide dari kalimat utama atau sebelumnya. Berikut adalah contoh yang baik yaitu struktur paragraf yang terdiri dari tiga bagian Contoh-2 Struktur paragraf yang baik terdiri dari tiga bagian yaitu awal, tengah, dan akhir. Bagian awal merupakan kalimat utama yang berisi topik yang akan dijelaskan dalam paragraf. Bagian tengah merupakan kalimat yang menjelaskan topik yang digambarkan pada bagian awal. Bagian akhir merupakan kalimat Bagian akhirKalimat penjelas atau kesimpulan Menyimpulkan topik dalam kalimat utamaBagian tengahKalimat penjelas kelimat utama Menjelaskan topik dalam kalimat utamaBagian awalKalimat utama Berisi topik dalam paragraf Ade Heryana Pengembangan Paragraf Secara Efektif Universitas Esa Unggul 5 penjelas selanjutnya atau kesimpulan dari topik yang dijelaskan kalimat utama. Paragraf yang terdiri dari tiga bagian tersebut mampu menjelaskan topik permasalahan secara utuh kepada pembaca. Contoh paragraf di atas terdiri dari lima kalimat. Kalimat pertama merupakan kalimat utama. Kalimat kedua sampai keempat menjelaskan kalimat pertama. Sedangkan kalimat kelima terakhir menyimpulkan kalimat sebelumnya. Bila terdapat kalimat yang menyimpang jauh dari kalimat utama, maka sebaiknya dilakukan sebagai berikut 1 memperlebar topik pada kalimat utama; atau 2 memisahkannya dalam paragraf baru. Contoh yang salah yaitu paragraf dengan dua topik yang berbeda jauh sebagai berikut. Contoh-3 Struktur paragraf yang baik terdiri dari tiga bagian yaitu awal, tengah, dan akhir. Bagian awal merupakan kalimat utama yang berisi topik yang akan dijelaskan dalam paragraf. Bagian tengah merupakan kalimat yang menjelaskan topik yang digambarkan pada bagian awal. Bagian akhir merupakan kalimat penjelas selanjutnya atau kesimpulan dari topik yang dijelaskan kalimat utama. Penulisan paragraf sebaiknya menggunakan indentasi sekitar lima karakter. Bila tidak menggunakan indentasi sebaiknya disisipkan baris kosong antar paragraf. Contoh paragraf di atas menunjukan dua topik yang sangat berbeda, yaitu pertama tentang struktur paragraf dan kedua tentang indentasi paragraf. Untuk memperbaikinya dilakukan dua cara yaitu dengan menambah kalimat di awal yang mencakup dua topik tersebut lihat contoh-4, atau memisahkannya dalam paragraf baru lihat contoh-5. Contoh-4 Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam penyusuan pargaraf yaitu struktur dan indentasi paragraf. Struktur paragraf yang baik terdiri dari tiga bagian yaitu awal, tengah, dan akhir. Bagian awal merupakan kalimat utama yang berisi topik yang akan dijelaskan dalam paragraf. Bagian tengah merupakan kalimat yang menjelaskan topik yang digambarkan pada bagian awal. Bagian akhir merupakan kalimat penjelas selanjutnya atau kesimpulan dari topik yang dijelaskan kalimat utama. Sementara itu, penulisan paragraf sebaiknya menggunakan indentasi sekitar lima karakter. Bila tidak menggunakan indentasi sebaiknya disisipkan baris kosong antar paragraf. Pada contoh di atas, paragraf diperbaiki dengan menambah kalimat pertama yang berbunyi “Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam penyusuan pargaraf Ade Heryana Pengembangan Paragraf Secara Efektif Universitas Esa Unggul 6 yaitu struktur dan indentasi paragraf”. Kalimat ini mencakup seluruh topik yang dibahas pada paragraf. Penambahan ini menyebabkan jumlah kalimat pada paragraf menjadi tujuh buah. Disamping itu pada kalimat keenam untuk memperjelas perbedaan antara kalimat sebelumnya ditambahkan frasa “sementara itu”. Beberapa kata penghubung dapat digunakan untuk memastikan kesinambungan antar kalimat. Kata penghubung tersebut antara lain tetapi, melainkan, sedangkan, disamping itu, bagaimana pun, karena, sehingga, dan sebagainya. Contoh-5 Struktur paragraf yang baik terdiri dari tiga bagian yaitu awal, tengah, dan akhir. Bagian awal merupakan kalimat utama yang berisi topik yang akan dijelaskan dalam paragraf. Bagian tengah merupakan kalimat yang menjelaskan topik yang digambarkan pada bagian awal. Bagian akhir merupakan kalimat penjelas selanjutnya atau kesimpulan dari topik yang dijelaskan kalimat utama. Penulisan paragraf sebaiknya menggunakan indentasi sekitar lima karakter. Bila tidak menggunakan indentasi sebaiknya disisipkan baris kosong antar paragraf. Namun hal tersebut dapat menyebabkan jumlah halaman menjadi lebih banyak. Pada contoh-5 di atas, kalimat yang menjelaskan tentang indentasi paragraf dipisahkan pada paragraf tersendiri. Penulis dapat menambahkan kalimat baru “Namun hal tersebut ...” untuk memperjelas kalimat sebelumnya. INDENTASI PARAGRAF Indentasi adalah menentukan jarak antara marjin halaman dengan awal kalimat atau paragraf. Secara umum ada dua tipe paragraf berdasarkan indentasi pada paragraf pertama Holtom & Fisher, 1999 a. Paragraf dengan indentasi menggunakan sekitar lima karakter atau dengan menekan tombol Tab’ satu kali. Contoh-6 Paragraf ini menggunakan indentasi sebanyak lima karakter dan terpisah dari paragraf sebelumnya. Ade Heryana Pengembangan Paragraf Secara Efektif Universitas Esa Unggul 7 b. Paragraf berisi pernyataan orang atau contoh kasus yang berindentasi sekitar 10 karakter atau dengan menekan tombol Tab’ dua kali. Contoh-7 Ini adalah contoh paragraf berindentasi 10 karakter yang umumnya digunakan untuk mengutip pernyataan seseorang. c. Paragraf tanpa indentasi. Jika tidak menggunakan indentasi maka di antara dua paragraf harus ditambahkan satu baris kosong. Penulisan paragraf dengan metode ini akan memperpanjang jumlah halaman. Contoh-8 Paragraf ini tidak menggunakan indentasi sehingga harus ditambahkan baris kosong yang memisahkan paragraf yang satu dengan yang lainnya. Penggunaan paragraf tanpa indentasi menyebabkan jumlah halaman karya tulis lebih banyak dibanding menggunakan indentasi. disisipkan baris kosong Karya tulis ilmiah seperti laporan penelitian, umumnya menggunakan paragraf yang terindentasi untuk efisiensi penggunaan halaman. Standar penulisan paragraf untuk karya tulis ilmiah bagi mahasiswa Prodi Kesmas menggunakan indentasi. TEKNIK MENGEMBANGKAN PARAGRAF Sebagaimana dijelaskan di awal artikel ini bahwa struktur sebuah paragraf setidaknya terdiri dari satu topik. Dari topik inilah penulis diharapkan dapat menyusun paragraf yang tersusun secara logis. Untuk dapat menyusun paragraf secara logis dibutuhkan keterampilan yang disebut dengan paragraphs development atau teknik mengembangkan sebuah paragraf dari satu topik. Secara komprehensif Langan, 2010 membagi empat cara agar suatu paragraf dapat dikembangkan yakni 1 Exposition, yang terdiri dari Exemplification, Process, Cause and effect, Comparison or contrast, Definition,dan Division-Classification; 2 Description; 3 Narration; dan 4 Argumentation. Keempat cara ini membentuk sembilan pola pengembangan paragraf yang masing-masing memiliki pemikiran logis dan strategi untuk pengembangan. A. Pola Exposition Ade Heryana Pengembangan Paragraf Secara Efektif Universitas Esa Unggul 8 Pada pola ini, penulis mengembangkan paragraf dengan menulis informasi tentang topik dan menjelaskan beberapa subyek dari topik. Pola exposition terdiri dari lima pola, antara lain 1. Pola exemplificationPada pola ini penulis mengembangkan paragraf dengan memberikan contoh-contoh examples dari topik yang dijelaskan. Contoh-9 BKKBN dalam Ariyani & Yusuf 2014 menyatakan terdapat lima peran kader kesehatan di bidang Keluarga Berencana yaitu sebagai pembina, motivator, fasilitator, katalisator, dan perencanaan. Setiap jenis kader memiliki peran dominan masing-masing. Misalnya pada kader kesehatan untuk mencegah penularan HIV/Aids dari dan antara Wanita Pekerja Seks WPS, peran fasilitator dan motivator sangat dominan. 2. Pola processDengan pola ini penulis mengembangkan paragraf dengan menjelaskan secara terperinci proses untuk melakukan atau membuat sesuatu. Contoh-10 Proses kerja network maintenance meliputi proses kerja preventif dan proses kerja korektif. Proses kerja preventif dimulai dari pembuatan lubang, pengecatan tiang bawah, tiang didirikan tegak lurus, pembuatan voestuk/ penahan tiang, pengecatan tiang atas, pemasangan temberang, pemasangan kabel udara. Sedangkan proses kerja korektif terdiri dari beberapa tahapan yaitu pembuatan lubang, penarikan kabel, memasukan pasir urug, penggelaran/penarikan kabel, memasukan pasir kedalam lubang galian tanah, pemakaian deksteen/pengaman/tanda alur kabel, memasukan pasir urug, memasukan split/ batu kerikil, pengecoran tanah/ merapikan galian dengan semen. Terlihat bahwa tahapan pada proses kerja korektif lebih panjang dibandingkan proses kerja preventif. 3. Pola cause and effectPengembangan paragraf dengan pola cause and effectmerupakan teknik analisis sebab akibat dari topik yang akan dijelaskan. Contoh-11 Salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi adalah usia hidup. Semakin tinggi usia seseorang maka permeabilitas pembuluh darah sempit dan kaku. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah terhadap dinding pembuluh darah menaik. Jika didiamkan hal tersebut dapat menyebabkan kondisi hipertensi. Berbagai penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kenaikan tekanan darah dengan usia pasien. Ade Heryana Pengembangan Paragraf Secara Efektif Universitas Esa Unggul 9 4. Pola comparison or contrastPada pola ini penulis mengembangkan paragraf dengan membandingkan dan membuat kontradiksi antara dua topik. Contoh-12 Dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan peran fasilitas kesehatan tingkat pertama FKTP pada asuransi kesehatan tradisional dan Managed Care. Pada Managed Care, FKTP berfungsi sebagai gatekeeper atau menyaring pasien-pasien yang sebaiknya dilayani di tempat atau dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat dua. Peran demikian tidak terjadi pada asuransi kesehatan tradisional. 5. Pola definitionPola definition memungkinkan penulis untuk mengembangkan paragraf dengan mendefinisikan istilah atau konsep dari topik. Contoh-13 Terdapat perbedaan pengertian Managed Care menurut berbagai ahli jaminan kesehatan. Green & Rowell 2011 menyatakan managed care dibentuk untuk mengembangkan suatu metode/cara yang dapat menghasilkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan komprehensif menyeluruh bagi pasien atau anggota managed care. Sering orang menyebutnya sebagai asuransi kesehatan modern yang bersifat lebih kompleks dibanding asuransi kesehatan konvensional. Sementara menurut Veeder 2013, managed care merupakan sistem pemberian pelayanan kesehatan yang kompleks. Kompleksitas ini disebabkan dua tujuan utama dari managed care yaitu efisiensi biaya dan efektifititas dalam pelayanan kesehatan. 6. Pola division-classificationPada pola ini, penulis mengembangkan paragraf dengan memmisah-misahkan ke dalam bagian-bagian atau mengklasifikasikan topik ke dalam beberapa kategori. Contoh-14 Experience rating adalah metode pemeringkatan yang menetapkan besar premi asuransi berdasarkan jumlah klaim saat ini atau sebelumnya dari suatu kelompok. Metode ini terdiri dari dua jenis, yaitu 1. Prospective experience rating, yaitu metode rating yang menetapkan perusahaan asuransi menghitung premi berdasarkan jumlah klaim yang sudah terjadi 2. Retrospective experience rating yaitu metode rating yang menetapkan kelompok calon nasabah menanggung sebagian atau seluruh risiko, biasanya diterapkan pada kelompok nasabah perusahaan besar. Ade Heryana Pengembangan Paragraf Secara Efektif Universitas Esa Unggul 10 B. Pola DescriptionDengan pola description, penulis mengembangkan paragraf dengan menggambarkan secara tertulis dari orang, tempat, atau sesuatu. Contoh-15 Universitas Esa Unggul UEU adalah Perguruan Tinggi Swasta PTS yang didirikan pada tahun 1993 dibawah naungan Yayasan Pendidikan Kemala Mencerdaskan Bangsa. Dalam satu dekade, UEU mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi salah satu PTS terkemuka di Jakarta. Sejarah mencatat bahwa UEU adalah PTS yang merintis dan mempelopori pendirian Akademi Rekam Medik ARM dan Program Sarjana Terapan Fisioterapi yang pertama di Indonesia. Program peningkatan kualitas akademik mahasiswa dan dosen, pelayanan, sarana dan prasarana, penelitian dan pengabdian masyarakat serta kualitas lulusan menjadi prioritas utama untuk mencapai World Class University. Lokasi UEU berada di daerah strategis di wilayah Jakarta Barat. Kampus yang berlokasi di sisi jalan Tol Tomang – Kebon Jeruk ini mudah dicapai dari seluruh penjuru Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor dan sekitarnya. Dengan areal kampus hijau seluas 4,5 ha di jantung kota Jakarta, UEU terus berkembang sebagai Urban Campus yang menjadi kebanggaan masyarakat. C. Pola NarrationPola narrationmengembangkan paragraf dengan memnceritakan kisah atau sejarah dari suatu kejadian. Contoh-16 Setelah berbicara tentang Dayak Ngaju dan Kaharingan secara umum, mari bergeser ke arah Kabupaten Katingan yang bisa ditempuh selama 1,5 jam perjalanan darat dari Kota Palangka Raya. Jarak tempuh tersebut adalah jarak dari Kota Palangka Raya menuju ibukota Kabupaten Katingan yaitu Kasongan. Di Katingan, kami tidak hanya menemukan cerita menarik tentang Dayak dan Kaharingan, tetapi juga cerita tentang baram. Semula kami sama sekali tidak tahu jika salah satu daya tarik yang ada di Kabupaten Katingan adalah baram, yaitu minuman alkohol tradisional yang dibuat melalui fermentasi beras, ragi, dan rempah-rempah. Kami belum pernah melihat seperti apa bentuk baram dan bagaimana rasanya. Topik tentang baram terdengar eksotis bagi beberapa orang yang pernah bertukar pikiran dengan kami. Tetapi sesungguhnya kami tidak pernah sekalipun berpikir untuk menjadikan eksotisme’ baram sebagai alasan mengapa kami memilih topik baram, karena bagi kami mencari tahu alasan mengapa orang meminum baram dan apa yang mereka rasakan, jauh lebih menarik. D. Pola Argumentation Ade Heryana Pengembangan Paragraf Secara Efektif Universitas Esa Unggul 11 Pada pola ini, penulis mengembangkan paragraf dengan menjelaskan topik yang kontroversi atau mempertahankan sudut pandang yang berbeda secara umum. Contoh-17 Masyarakat hanya menanam padi sebanyak satu kali setahun dan dipanen satu tahun sekali juga. Hal tersebut bukan karena masyarakat tidak ingin lebih produktif dalam bercocok tanam padi, tetapi ada rentang waktu di mana pada saat mereka tidak mengurus padi, mereka menggunakan waktu tersebut untuk hal lain. Misalnya membantu panen ladang milik kerabat, atau berkonsentrasi pada acara adat yang biasanya terjadi pada bulan tertentu setelah panen. DAFTAR PUSTAKA Holtom, D., & Fisher, E. 1999. Enjoy Writing Your Science Thesis or Dissertation. Imperial College Press. Langan, J. 2010. Exploring Writing Sentences and Paragraphs. McGraw-Hill. ... Untuk dapat menyusun paragraf secara logis dibutuhkan keterampilan yang disebut dengan paragraphs development atau teknik mengembangkan sebuah paragraf dari satu topik Heryana, 2022 Tim pengabdian kepada masyarakat melakukan evaluasi dengan menyebarkan angket kepada para peserta. Berdasarkan angket tersebut, diperoleh data kepuasan kegiatan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. ... Stella TalithaSuhendraRina RosdianaPermasalahan yang dihadapi adalah belum adanya tajuk rencana dalam surat kabar daring Solusi yang ditawarkan oleh tim pengabdi adalah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada mitra. Metode yang dilakukan dalam PkM ini, yaitu pertama menetapkan mitra sasaran dan mengajukan kerja sama. Selanjutnya melakukan koordinasi dengan pimpinan redaksi dan menyusun materi yang akan diberikan dalam pelatihan, yaitu berupa materi pengembangan gagasan dan tajuk rencana. Dalam tahap pelaksanaan kegiatan, metode yang tim gunakan, yaitu dengan metode ceramah, demonstrasi, diskusi, dan tugas. Target yang telah dicapai oleh kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bekerja sama dengan secara umum adalah mitra memiliki dasar untuk pembuatan tajuk rencana. Target khusus yang telah dicapai dalam kegiatan ini di antaranya 1 meningkatkan kemampuan pengembangan gagasan dalam penyusunan artikel berita, 2 meningkatkan pengetahuan jenis-jenis tajuk rencana. Simpulan dari kegiatan ini adalah upaya pembuatan tajuk rencana dalam surat kabar daring dapat dilakukan dengan pelatihan dan pendampingan dalam penulisan dan pengembangan gagasan has not been able to resolve any references for this publication.
Unduh PDF Unduh PDF Berlatih menulis paragraf sangatlah penting bagi Anda yang ingin menulis dengan benar. Paragraf membantu memecah teks panjang sehingga isinya lebih mudah dicerna oleh pembaca. Kehadiran paragraf membimbing pembaca menyelami argumen Anda dengan memfokuskan perhatian pada satu gagasan utama dan tujuan.[1] Namun, cara menulis paragraf yang terstruktur baik terkadang memang sedikit rumit. Baca panduan di bawah ini dan pelajari cara meningkatkan kemampuan Anda menulis paragraf, dari baik menjadi istimewa! 1 Tentukan topik utama paragraf tersebut. Sebelum menulis paragraf, Anda harus menyiapkan rencana gamblang tentang hasil akhir paragraf tersebut. Paragraf pada intinya merupakan sekumpulan kalimat yang seluruhnya saling terhubung oleh satu topik utama.[2] Tanpa topik utama yang jelas, paragraf pun kehilangan fokus serta kesatuan. Untuk menetapkan topik paragraf, Anda harus mengajukan sejumlah pertanyaan berikut kepada diri sendiri Apa yang memicu saya menulis paragraf ini? Jika Anda menulis paragraf sebagai tanggapan atau jawaban atas suatu hal tertentu yang menjadi pemicu, seperti misalnya "Anda telah memutuskan untuk menyumbangkan uang pada kegiatan amal. Kegiatan amal mana yang Anda pilih dan kenapa?" atau "Deskripsikan hari favorit Anda," Anda perlu memikirkan dengan saksama hal yang menjadi pemicu tersebut dan memastikan bahwa pembahasan Anda tepat sasaran, bukan malah melebar ke luar topik. Apa gagasan utama atau permasalahan yang harus saya bahas? Pikirkan topik yang harus atau hendak Anda tulis, kemudian pertimbangkan gagasan-gagasan atau pokok-pokok permasalahan mana yang paling relevan untuk topik tersebut. Berhubung paragraf biasanya relatif pendek, penting bagi Anda untuk mencoba menyentuh semua gagasan utama, tanpa keluar jalur. Untuk siapa saya menulis? Pikirkan siapa target pembaca paragraf atau karya tulis ini. Apa yang telah mereka ketahui sebelumnya? Apakah mereka tak lagi asing dengan topik yang akan dibicarakan, ataukah masih membutuhkan sejumlah kalimat penjelasan? Jika paragraf-paragraf tersebut nantinya akan terjalin ke dalam sebuah esai, menyiapkan garis besar esai akan membantu Anda menentukan gagasan utama atau tujuan masing-masing paragraf. 2 Catat semua informasi dan ide yang berhubungan dengan topik tersebut. Begitu memperoleh gambaran tentang apa yang ingin disampaikan dalam paragraf, Anda dapat mulai menyusun pemikiran tadi dengan menuliskannya pada buku catatan atau program pengolah kata di komputer. Tak perlu menuliskannya dalam kalimat lengkap. Catat saja beberapa kata serta frasa kunci. Begitu melihat semuanya tertuang di kertas, Anda akan tahu poin mana yang perlu disertakan dalam paragraf dan poin mana yang bisa diabaikan. Sampai sini, Anda mungkin menyadari bahwa pengetahuan Anda belum memadai. Selain itu, Anda juga akan membutuhkan fakta dan angka sebagai pendukung argumen. Inilah waktu yang tepat untuk melakukan riset. Dengan demikian, Anda akan memasuki tahap penulisan berbekal pelbagai informasi yang relevan. 3 Pikirkan struktur paragraf Anda. Setelah semua pemikiran, gagasan, fakta, dan angka terpampang jelas di depan mata, Anda bisa mulai memikirkan bagaimana menyusun struktur paragraf tersebut. Pertimbangkan setiap pokok permasalahan yang ingin Anda bahas dan cobalah menyusunnya dalam urutan yang logis—paragraf Anda pun menjadi lebih terpadu dan lebih mudah dibaca.[3] Anda bisa mengurutkannya secara kronologis, menempatkan informasi terpenting di bagian awal, atau sekadar membuat paragraf lebih mudah dan lebih menarik untuk dibaca—semuanya tergantung topik dan gaya penulisan paragraf yang Anda inginkan .[3] Begitu memutuskan arah tulisan tersebut, Anda dapat mulai menulis ulang pokok-pokok bahasan yang ingin dibicarakan, sesuai struktur baru tersebut—ini akan membantu proses penulisan agar menjadi jauh lebih cepat dan lebih lugas. Iklan 1 Tulis kalimat topik. Kalimat pertama paragraf harus berupa topik yang akan dibicarakan. Kalimat topik merupakan baris perkenalan yang menjelaskan gagasan utama atau tesis paragraf tersebut. Kalimat itu harus mencakup pokok bahasan terpenting dan paling relevan berkenaan dengan topik Anda, dan dengan demikian meringkas keseluruhan isi paragraf.[2] Kalimat-kalimat berikutnya harus mendukung kalimat topik tersebut dan memberikan detail serta membicarakan lebih lanjut permasalahan atau gagasan yang hendak dibahas. Jika ada kalimat yang tak dapat dihubungkan secara langsung dengan kalimat topik tersebut, tak perlu menyertakannya di dalam paragraf. Para penulis yang lebih berpengalaman mampu menyelipkan kalimat topik di bagian mana pun dari paragraf, tak selalu pada baris pertama. Namun, bagi para penulis baru atau penulis yang belum terlalu lancar menulis paragraf, sebaiknya tetap mencantumkan kalimat topik pada baris pertama, mengingat kalimat itu akan memandu Anda sepanjang sisa penulisan paragraf itu.[2] Hindari membuat kalimat topik yang terlalu luas atau justru terlalu sempit. Kalimat topik yang terlalu luas akan mempersulit pembahasan ide secara memadai di dalam paragraf. Sementara itu, jika terlalu sempit, Anda akan kekurangan materi pembahasan.[4] 2 Tambahkan detail-detail pendukung. Seusai menuliskan kalimat topik sesuai keinginan, Anda dapat mulai melengkapi isi paragraf itu. Di sinilah Anda akan memetik manfaat dari catatan yang telah Anda siapkan sebelumnya. Pastikan paragraf Anda koheren, yang artinya mudah dibaca dan dimengerti, selain juga masing-masing kalimat mengalir lancar dan saling berkesinambungan. Untuk itu, usahakan menulis kalimat-kalimat sederhana dan jelas, yang mengekspresikan secara tepat apa yang ingin Anda sampaikan.[3] Hubungkan setiap kalimat dengan kata transisi yang menjembatani satu kalimat dengan kalimat berikutnya. Kata transisi membantu Anda membandingkan dan menunjukkan perbedaan, memperlihatkan hubungan sebab-akibat, menyoroti gagasan-gagasan penting, dan membuat perpindahan dari satu gagasan ke gagasan berikutnya berjalan lebih mulus. Kata transisi mencakup "selanjutnya", "pada hakikatnya" dan "sebagai tambahan". Anda juga dapat menggunakan kata transisi kronologis, seperti "pertama-tama", "kedua" dan "ketiga".[3] Kalimat-kalimat pendukung merupakan bagian utama penunjang paragraf. Oleh karena itu, sebaiknya Anda memasukkan sebanyak mungkin bukti untuk mendukung kalimat topik. Anda dapat menggunakan fakta-fakta, angka, statistik, maupun contoh, atau malah cerita, anekdot serta kutipan-kutipan, tergantung topik yang Anda pilih. Silakan memanfaatnya selama masih relevan.[2] Mengenai panjang paragraf, tiga sampai lima kalimat biasanya cukup untuk meliput pokok bahasan utama dan mendukung kalimat topik Anda. Namun, jumlah kalimat tersebut bisa sangat bervariasi, tergantung topik dan panjang karya tulis yang sedang Anda susun. Tak ada ketentuan pasti mengenai berapa panjang ideal sebuah paragraf. Panjang paragraf sudah barang tentu harus mampu meliput gagasan utama.[3] [5] 3 Tulis kalimat penutup. Kalimat penutup paragraf harus menyatukan semua kalimat dan menekankan kembali poin utama kalimat topik Anda meskipun dalam kata-kata yang berbeda. Kalimat penutup yang baik menekankan kembali gagasan yang dijabarkan dalam kalimat topik. Namun, gagasan tersebut sekarang telah sepenuhnya memiliki bobot, berkat bukti atau argumen-argumen yang terkandung dalam kalimat-kalimat pendukung di baliknya. Setelah membaca kalimat penutup, pembaca seharusnya tak lagi memiliki keraguan mengenai akurasi atau relevansi paragraf tersebut sebagai satu keseluruhan. Jangan sekadar mengulang kalimat topik. Kalimat penutup paragraf pada dasarnya harus menyampaikan pembahasan sebelumnya sekaligus mengingatkan pembaca tentang relevansinya.[6] Sebagai contoh, perhatikan satu paragraf yang membahas topik "Kenapa Kanada sangat nyaman untuk ditinggali?" Kalimat penutupnya bisa berupa sesuatu yang berbunyi "Dari semua bukti di atas, seperti penyediaan layanan kesehatan yang sangat baik di Kanada, sistem pendidikan yang berkualitas tinggi, serta kota-kotanya yang bersih dan aman, kita dapat menyimpulkan bahwa Kanada memang tempat bermukim yang luar biasa." 4 Ketahui kapan harus pindah ke paragraf baru. Kadang, sulit untuk mengatakan kapan kita harus mengakhiri sebuah paragraf dan memulai yang baru. Untungnya, ada sejumlah pedoman yang dapat Anda ikuti sehingga mudah saja memutuskan kapan beralih ke paragraf baru. Pedoman paling dasar yang harus diikuti adalah setiap kali Anda mulai membicarakan satu gagasan baru, Anda harus pindah ke paragraf baru. Paragraf tak boleh memiliki lebih dari satu gagasan utama. Jika suatu gagasan memiliki beberapa poin atau sisi, tiap aspek gagasan tersebut harus dibahas dalam paragraf terpisah.[2] [7] Paragraf baru juga digunakan setiap kali Anda membandingkan dua poin atau menampilkan masing-masing sisi dari suatu argumen. Misalnya, jika topik Anda adalah "apakah pegawai negeri sipil sebaiknya menerima gaji yang lebih rendah?", satu paragraf akan membahas argumen yang mendukung gaji yang lebih rendah bagi para PNS, sementara paragraf lain akan menyampaikan argumen yang menentangnya.[2] Paragraf membuat suatu karya tulis lebih mudah dimengerti dan memberi pembaca "jeda" di sela-sela gagasan baru yang mengemuka. Jeda tersebut memungkinkan mereka mencerna apa yang baru saja mereka baca. Jika merasa bahwa paragraf yang sedang Anda tulis menjadi terlalu rumit, atau mengandung sejumlah poin yang rumit, mungkin Anda perlu mempertimbangkan untuk memecahnya menjadi beberapa paragraf yang berdiri sendiri.[2] Saat menyusun karya tulis, pembuka dan penutup harus selalu disampaikan dalam paragraf tersendiri. Paragraf pembuka menjabarkan tujuan karya tulis dan apa yang ingin dicapainya, sekaligus memberikan paparan singkat mengenai gagasan serta pokok-pokok persoalan yang akan dibahas berikutnya. Paragraf penutup memberikan ringkasan atas informasi dan argumen-argumen yang terkandung dalam karya tulis, serta menyatakan dengan jelas apa yang telah ditunjukkan dan/atau dibuktikan oleh karya tulis tersebut. Paragraf penutup juga boleh memperkenalkan ide baru, yang membuka pikiran pembaca terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diangkat oleh karya tulis itu.[2] Dalam penulisan karya fiksi, Anda perlu membuat paragraf baru setiap menuliskan dialog untuk menunjukkan adanya pergantian pembicara.[8] Iklan 1 Periksa ejaan dan tata bahasa dalam paragraf Anda. Begitu selesai menulis, penting untuk membaca ulang paragraf Anda dua atau tiga kali untuk memeriksa apakah ada kata-kata yang salah eja atau ditulis dengan tata bahasa yang kurang baik. Kesalahan eja dan tata bahasa yang buruk dapat memengaruhi persepsi atas kualitas paragraf Anda secara signifikan, meskipun gagasan serta argumen-argumen yang terkandung di dalamnya berkualitas tinggi. Kesalahan-kesalahan kecil sering kali luput dari perhatian di tengah keasyikan proses menulis. Oleh karena itu, jangan lewatkan langkah ini sekalipun Anda sedang terburu-buru. Pastikan setiap kalimat memiliki subjek dan semua kata benda yang harus menggunakan huruf kapital ditulis dengan benar. Juga pastikan bahwa semua subjek dan kata kerja saling sesuai dengan imbuhan yang tepat, dan Anda menggunakan bentuk kata kerja yang tepat di seluruh isi paragraf. Gunakan kamus untuk memastikan kembali penulisan kata-kata di dalam paragraf jika Anda masih meragukan pengejaannya. Jangan langsung menganggap benar kata-kata tersebut. Anda juga dapat menggunakan kamus tesaurus untuk menemukan sinonim kata jika merasa terlalu banyak menggunakan satu istilah. Akan tetapi, gunakan kamus untuk memeriksa kata-kata yang Anda petik dari tesaurus untuk memastikan Anda tahu arti sesungguhnya. Tesaurus mengelompokkan kata secara lentur, dan artinya belum tentu sama persis. Contohnya, tesaurus mencantumkan "aman", "baik", "bernasib baik", dan beruntung" sebagai sinonim "bahagia", padahal masing-masing kata tersebut memiliki konotasi atau arti berbeda yang akan mengubah rasa bahasa dan bahkan arti kalimat jika Anda kurang hati-hati. Periksa paragraf Anda untuk penggunaan tanda baca yang tepat. Pastikan Anda menggunakan tanda baca seperti koma, titik dua, titik koma dan elipsis dalam konteks yang tepat. 2 Periksa koherensi dan gaya penulisan paragraf Anda. Selain ketepatan masalah teknis tulisan, Anda juga harus berusaha menulis dengan jelas disertai gaya yang mengalir. Anda dapat menyelang-nyeling panjang dan format kalimat menggunakan kata-kata transisi dan kosakata yang beragam.[2] Sudut pandang tulisan Anda harus tetap konsisten sepanjang paragraf, dan tentu saja, sepanjang karya tulis. Misalnya, jika menulis dalam sudut pandang orang pertama contoh, "Saya berkeyakinan bahwa...", Anda sebaiknya tak mengubahnya menjadi penulisan bentuk pasif "diyakini bahwa..." di tengah jalan. Namun, Anda juga harus mencoba menghindari membuka setiap kalimat dengan "Menurut saya..." atau "Saya berpendapat bahwa...". Usahakan untuk memvariasikan format kalimat-kalimat Anda. Lewat cara ini, paragraf jadi lebih menarik bagi pembaca dan membuat alur penulisannya mengalir lebih alami. Bagi penulis pemula, lebih baik tetap menggunakan kalimat-kalimat pendek dan tidak berbelit-belit, yang mengekspresikan maksud Anda dengan jelas. Kalimat panjang berputar-putar akan segera kehilangan koherensinya dan rentan terhadap kesalahan tata bahasa. Oleh karena itu, hindari menggunakan kalimat-kalimat semacam itu sampai Anda memiliki lebih banyak pengalaman dalam dunia menulis. 3 Putuskan apakah paragraf Anda sudah selesai. Begitu Anda selesai membaca ulang paragraf tersebut dan memperbaiki kesalahan tata bahasa maupun gaya penulisan, Anda harus membacanya sekali lagi untuk menentukan apakah paragraf itu sudah selesai. Cobalah untuk menilai paragraf tersebut secara objektif, kemudian putuskan apakah isinya sudah cukup mendukung dan mengembangkan kalimat topik, atau masih membutuhkan penambahan beberapa detail dan bukti lagi untuk menunjang klaim Anda.[3] Jika Anda merasa bahwa klaim utama kalimat topik sudah cukup didukung dan dikembangkan oleh isi paragraf, bisa jadi paragraf tersebut sudah tuntas. Namun, jika ada aspek penting dari topik yang belum dieksplorasi atau belum dijelaskan, atau jika isi paragraf kurang dari tiga kalimat, Anda mungkin perlu mengembangkannya sedikit lagi.[3] Di sisi lain, Anda bisa saja memutuskan bahwa paragraf Anda terlalu panjang dan mengandung unsur isi yang berlebihan atau yang tidak terlalu relevan. Jika demikian, Anda harus menyunting isi paragraf agar di dalamnya hanya terkandung informasi-informasi yang relevan. Jika Anda merasa bahwa semua isi paragraf penting untuk menjelaskan poin Anda, tetapi paragraf tersebut masih tetap terlalu panjang, sebaiknya Anda pertimbangkan untuk memecahnya menjadi beberapa paragraf pendek yang lebih spesifik. Iklan Suatu paragraf harus terdiri dari Kalimat topik Kalimat pendukung Kalimat penutup Saat Anda sedang membaca, perhatikan bagaimana pembagian paragraf dalam bacaan tersebut. Jika Anda belajar dari pengalaman tentang apa itu paragraf, Anda akan dapat membagi tulisan ke dalam bagian-bagian yang tepat dengan mengandalkan perasaan. Tak ada aturan baku mengenai panjang paragraf. Sebaliknya, pastikan adanya jeda-jeda yang mengalir alami. Setiap paragraf harus mengandung satu gagasan utama dan isi tulisan yang mendukungnya. Standar penulisan dalam bahasa Inggris mensyaratkan baris pertama paragraf menjorok ke dalam sebanyak 0,5 inci atau 1,25 cm. Kesalahan eja serta tata bahasa dapat mengurangi nilai suatu tulisan, bahkan yang terencana dengan baik sekalipun. Gunakan aplikasi pemeriksa ejaan, atau minta seseorang untuk membaca karya Anda, jika ada sesuatu yang membuat Anda ragu. Jika menulis percakapan, mulai paragraf baru setiap kali orang lain berbicara. Rahasianya terletak pada Kesatuan Miliki satu gagasan dan ekspresikan topiknya. Urutan Cara Anda menyusun kalimat membantu pembaca untuk dapat lebih mengerti. Koherensi Seberapa jauh tulisan Anda dapat dimengerti. Kalimat-kalimat dalam paragraf perlu dihubungkan satu sama lain. Keutuhan Semua kalimat yang digunakan dalam paragraf harus menyampaikan pesan seutuhnya. Sesuaikan tulisan Anda dengan tujuan yang ingin dicapai. Seperti halnya pemilihan pakaian yang sesuai dengan keadaan serta iklim yang berbeda, Anda sebaiknya juga menulis dengan gaya penulisan yang sesuai untuk tujuan Anda. Kalau Anda senang menulis, carilah pekerjaan menulis yang banyak tersebar di internet, supaya hobi Anda bisa sekaligus menghasilkan uang. Salah satu website yang merekrut penulis artikel adalah Kontenesia. Iklan Peringatan Jangan tunggu hingga menit-menit terakhir jika karya tulis Anda ini merupakan tugas sekolah. Sediakan cukup waktu untuk merencanakan dan menulis masing-masing paragraf. Sebagai hasilnya, tugas Anda akan memiliki kualitas yang jauh lebih baik. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Paragraf merupakan suatu karangan yang paling singkat. Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai dan berakhir. Kita akan merasa kesulitan membaca suatu tulisan atau buku jika tidak ada suatu paragraf. Oleh sebab itu, kita perlu mempelajari paragraf baik kegunaan, macam-macam, syarat pembentukan paragraf dan pengembangan paragraf. Selama ini masik banyak orang yang asal-asalan dalam menyusun paragraf. Hal itu dikarenakan karena kurang pahamnya dalam memahami makna paragraf itu sendiri. Dalam makalah yang singkat ini, kami akan membahas tentang paragraf. Pembahasan akan kami mulai dari hal yang paling sederhana yaitu pengertian paragraf, kegunaan, macam-macam hingga syarat-syarat paragraf dan pengembangan paragraf itu sendiri. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja macam-macam paragraf dan kegunaanya? 2. Bagaimanakah syarat pembentukan paragraf yang baik? 3. Dimanakah letak kalimat utama dari suatu paragraf? 4. Bagaimana cara mengembangkan suatu paragraf?
Cara Pengembangan ParagrafSecara lazim ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk dapat mengembangkan sebuah paragraf Cara-cara itu lazimnya mengembangkan kalimat topiknya sehingga menjadi 1 paragraf perbandingan, 2 paragraf pertanyaan, 3 paragraf sebab akibat, 4 paragraf contoh, 5 paragraf perulangan. 6 paragraf definisi, 7 paragraf proses, dan 8 paragraf klasifikasi. Kedelapan jenis paragraf berdasarkan pengembangan paragraf tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut1. Paragraf PerbandinganParagraf perbandingan adalah paragraf yang kalimat topiknya berisi perbandingan dua hal atau lebih. Perbandingan dapat dilakukan berdasarkan pada hal yang abstrak dan konkret, persamaan yang ada, perbedaan yang ada. atau kemiripan yang ada pada dua hal atau lebih yang dibandingkan Salah satu cara untuk mengembangkan paragraf perbandingan adalah kalimat topik dikembangkan dengan cara memerinci unsur-unsur atau Paragraf PertanyaanParagraf pertanyaan berisi paragraf yang kalimat topiknya dijelaskan lebih lanjut dengan kalimat tanya. Dalam mengembangkan paragraf pertanyaan tidak hanya satu kalimat tanya, tetapi dapat lebih dengan beberapa kalimat tanya sebagai penjelas yang diikuti dengan jawaban atau argumentasi atas pertanyaan Paragraf Sebab-AkibatParagraf sebab-akibat berisi keterangan suatu kejadian atau peristiwa yang menimbulkan suatu akibat dari kejadian tertentu, misalnya bencana kecelakaan, tidak lulus ujian, atau bahkan dapat mengukir prestasi dari hasil kerja kerasnya4. Paragraf ContohParagraf contoh adalah paragraf yang menjelaskan sesuatu secara luas dengan mengutip atau menunjukkan dengan contoh-contoh nyata Kalimat topik paragraf dikembangkan dengan contoh-contoh konkret sehingga kalimat topiknya menjadi jelas pengertiannya. Dalam paragraf contoh ini kalimat topik atau kalimat-kalimat penjelasnya5. Paragraf PerulanganParagraf perulangan adalah paragraf yang kalimat topiknya dapat dikembangkan dengan pengulangan kata, pengulangan kelompok kata, atau bagian-bagian kalimat yang dianggap penting. Coba Anda buka kembali kegiatan belajar I dalam modul 3 ini tentang syarat paragraf yang baik, salah satunya adalah kepaduan dari unsur perulangan atau repetisi. Di dalam kegiatan belajar itu ada perulangan dengan kata-kata kunci dari kalimat topik yang diulang dalam kalimat penjelas. Sementara, dalam pengembangan paragraf perulangan ini tidak terbatas pada kata, tetapi boleh kelompok kata atau bagian-bagian tertentu dari kalimat topik. Kalimat-kalimat penjelas dapat mengulang pokok-pokok pikiran dalam kalimat topik. Bahkan, dapat diulang dengan kalimat penegas pada akhir Paragraf Definisi atau BatasanParagraf definisi atau paragraf batasan adalah paragraf yang berusaha menerangkan pengertian, kriteria, dan konsep dari sesuatu hal, seperti istilah, benda, dan masalah tertentu. Definisi atau batasan yang terkandung dalam kalimat topik memerlukan penjelasan yang panjang lebar agar maknanya dapat ditangkap secara tepat oleh pembaca Sarana untuk menjelaskan secara terinci kalimat topik itu adalah kalimat-kalimat penjelas. Paragraf definisi atau batasan biasanya digunakan dalam buku ensiklopedia dan kamus-kamus bidang ilmu. Namun, ketika seorang penulis akan menjelaskan pengertian dari sesuatu hal atau masalah juga dapat menggunakan paragraf definisi yang diperluas, tidak sekadar dibatasi dengan konsep itu sendiri, dan unsur yang penting tidak boleh ditinggalkan7. Paragraf ProsesParagraf proses adalah paragraf yang menguraikan suatu proses, suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Paragraf ini berisi menghantarkan pembaca ke tahap tahap kejadian suatu proses. Setiap kalimat penjelas harus berpangkal pada kalimat sebelumnya sehingga terbentuklah analisis yang logis dan sistematis. Sifat paragraf ini adalah deskripsi atau pemerian karena yang diminta bukan pembuktian atau Paragraf KlasifikasiParagraf klasifikasi adalah paragraf yang berisi pengelompokan hal-hal yang mempunyai persamaan atau perbedaan. Dalam paragraf ini menempatkan barang-barang ke dalam suatu sistem kelas, sehingga dapat dilihat hubungannya ke samping, ke atas dan ke bawah. Paragraf ini menampilkan pengelompokan sesuai dengan pengalaman manusia berdasarkan kelas atau Menulis, M. Yunus dkk., 2013, universitas terbuka hal.
cara berlatih mengembangkan paragraf adalah